Kamis, 15 Juli 2010

Kerajaan hindu Buddha di Indonesia

Kerajaan-kerajaan lama di Indonesia dimulai sejak abad 4 sampai abad 15. Cirri-ciri dan corak pengaruh hindu dan Buddha masih tampak jelas yang disebarkan oleh pedagang india pada saat itu. Peninggalan kerajaan hindu-buddha sebagian besar ditemukan di Sumatra, jawa dan Kalimantan, antara lain:

a. Kerajaan kutai

Kerajaan kutai terletak di Kalimantan timur. Di sini terdapat 7 yup ( tiang untuk upacara agama), yang bertuliskan suatu peringatan upacara berkurban. Tulisannya berupa huruf pallawa ( india selatan) dan berbahasa sansekerta. Tahun berdirinya sekitar tahun 400 M. raja yang pertama bernama kudungga. Dan raja yang terkenal adalah mulawarman. Kerajaan kutai telah masuk pengaruh hindu. Dalam upacar kurban, orang brahmana dari india kerap di panggil dalam pelaksanaan upacara tersebut, peninggalan di kerajaan kutai adalah berupa prasasti atau batu yang bertuliskan huruf pallawa berbahasa sansekerta.

b. Kerajaan tarumanegara

Sekitar tahun 450 di jawa barat ada kerajaan tarumanegara dengan rajanya yang bernama purnawarman. Dari kerajaan ini telah ditemukan 7 buah prasasti, yaitu di daerah bogor (ciaruteun, kebon kopi, jambu, pasir awi, dan muara cianten). Ke tujuh prasasti tersebut antara lain: prasasti ciaruteun, prasasti kebon kopi, prasasti tugu, prasasti lebak, prasasti jambu, prasasti pasir awi, prasasti muara cianten.

c. Kerajaan Kediri dan singosari

Kerajaan Kediri terletak di tepi kali brantas provinsi jawa timur. Kerajaan-kerajaan di jawa timur dimulai sejak tahun 760. Hal ini diketahui melalui ditemukannya prasasti yang bertuliskan huruf kawi berbahasa sansekerta di dinoyo yang menyebutkan sebuah kerajaan yng berpusat di kenyuruhan, dengan rajanya yang bernama gajayana, peninggalannya berupa candi badut. Akhir kerajaan ini karena dikalahkan oleh raja balitung( raja mataram) dari jawa tengah. Raja balitung berhasil menguasai jawa tengah dan jawa timur. Semasa pemerintahan raja sindok pusat kerajaan pindah di jawa timur. selama sindok berkuasa telah ditulis kitab suci agama Buddha yang menguraikan soal-soal agama Buddha dan cara beribadah agama Buddha tantrayana. Sindok memerintah tahun 929-947.

Sindok wafat dan digantikan oleh puterinya yang bernama sri isyana tunggawijaya dan sebagai permaisuri raja lokapala. Perkawinan tersebut lahirlah makutawangsa wardana, yang akhirnya meninggal dan digantikan oleh darmawangsa, darmawangsa sendiri memerintah pada tahun 991-1016. Dalam pemerintahan darmawangsa kitab mahabarat disadur kedalam bahasa kawi/ jawa kuno, dan juga mengembalikan kejayaan mataram dengan ingin menguasai Indonesia bagian timur yang pada waktu itu dikuasai oleh kerajaan sriwijaya. Pertempuran kedua kerajaan terjadi tahun 1006 dengan nama perang pralaya. Darmawangsa gugur dalam pertempuran, namun airlangga( menantunya, putra mahendradata dari bali) dapat meloloskan diri bersama narotama yang bersembunyi di wonogiri.

Pada tahun 1019 airlangga dinobatkan sebagai raja pengganti darmawangsa. Selama pemerintahan airlangga dapat mempersatukan kembali kekuasaan darmawangsa dengan mengalahkan raja warawiri sekutunya sriwijaya. Pusat kerajaan dipindahkan ke kahuripan. Airlangga banyak mengadakan perubahan di negerinya baik sector pemerintahan, pertanian, perhubungan dan perdagangan sehingga terkenal di dunia internasional.

Sanggrama wijaya adalah pembantu wanita airlangga yang mempunyai kedudukan di bawah raja. Bahkan akan dicalonkan sebagai pengganti raja. Karena penolakna oleh puterinya maka dia memilih sebagai pertapa. Karena khawatir akan perebutan tahta antara kedua anak sanggramawijaya itu maka pada tahun 1041 wilayah kerajaan dibagi dua bagian dengan bantuan empu bharada dengan perbatasan gunung kawi ke utara dan selatan. Maka muncullah dua kerajaan baru yaitu jenggala (singasari) yang beribukota di kahuripan dan panjalu (Kediri) dengan ibukota daha.

a. Kerajaan Kediri

Setelah airlangga mengundurkan diri dari pemerintahan, tidak ada berita tentang perkembangan kedus kerajaan yang telah dibagi menjadi dua itu. Raja kedirilah yang muncul di atas pentas sejarah dengan raja pertama yang bernama sri jayawarsa digjaya sastra prabu. Raja berikutnya adalah kameswara (1115- 1130). Lencana kerajaan Kediri adalah candrakapala yaitu tengkorak yang berbaring. Pada pemerintahan ini empu darmaja telah menggubah kitab smaradahana berisikan pujian bahwa sang raja adalah titisan dewa kama. Permaisuri bernama sri kirana seorang putri dari jenggala, pengganti kameswara adalah jayabaya (1130- 1160). Nama jayabaya dikekalkan dalam kitab baratayudha, sebuah kakawin yang digubah oleh empu sedah dan diteruskan oleh empu panuluh.

Kitab lain karangan empu panuluh adalah hariwangsa dan gatutkacasraya. Raja Kediri terakhir adalah kertajaya (1200- 1222) yang terpaksa menyerahkan tahtabya kepada singasari. Kertajaya menyerah kepada ken arok ketika pertempuran di desa ganter dekat malang. Peninggalan kerajaan Kediri berupa prasasti dan karya sastra. Prasasti yang terpenting adalah prasasti palah yang ditemukan di candi prambanan. Sedangkan karya sastranya adalah: kitab smarasahana oleh empu darmaja, kitab baratayudha oleh empu panuluh, kitab hariwangsa dan kitab gatutkacasraya oleh empu panuluh, kitab krisnayana oleh empu triguna.

b. Kerajaan singosari

Raja singasari yang pertama adalah sri ranggali rajasa amurwabhumi, lebih dikenal dengan nama ken arok. Ken arok dapat di ketahui dari kitab pararaton dan kitab Negara kertagama. Menurut ceritanya ken arok adalah anak orang biasa dari desa pangkur. Setelah diangkat sebagai anak pungut seorang pendeta, ia berhasil mengabdi kepada seorang bupati tumapel yang bernama tunggulk ametung. Permaisuri tunggul ametung yang bernama ken dedes memiliki paras yang cantik dan ken arok tertarik. Akhirnya ken arok berusaha membunuh tunggul ametung dengan keris yang di pesan dari empu gandring. Berhasil membunuh tunggul ametung, ken arok mengambil alih kekuasaan di daerah tumapel dengan permaisuri ken dedes.

Selama berkuasa di tumapel, ken arok cukup banyak pengikutnya dan ingin melepaskan diri dari pusat pemerintahan Kediri. Sehingga timbul perselisihan dan terjadilah pertempuran di desa ganter antara ken arok dengan kertajaya. Kertajaya kalah dalam pertempuran dan ken arok menjadi raja tumapel dan singasari. Ken arok menyebut dirinya sebagai jelmaan dari brahmana, wisnu, syiwa. Berkat kebijaksanaan dan keteguhannya, kerajaan menjadi Negara yang makmur, aman dan tentram. Karena itu dalam tempo ya\ng tidak lama singasari menjadi Negara yang kuat dan sentosa. Pada tahun1227 ken arok dibunuh oleh anak tirinya, anusapati dengan sebilah keris yang pada waktu itu digunakan ken arok untuk membunuh tunggul ametung. Dengan keris empu gandring inilah yang mengakibatkan pembunuhan-pembunuhan di antara keluaraga ken arok.

Anusapati sebagai raja singasari tahun 1227- 1248 menggantikan ken arok. Selama pemerintahan anusapati Negara menjadi aman tentram dan aman. Namun tohjaya ( anak ken arok dan ken umang) ingin balas dendam atas kematian ayahnya. Dengan tipu muslihat tohjaya dapat membunuh anusapati dengan keris empu gandring dan jenazahnya dimakamkan di candi kidal malang. Ranggawuni anak anusapati berganti untuk membalas kematian ayahnya namun tohjaya sdempat melarikan diri dan ranggawuni naik tahta tahun 1248. Ranggawuni bergelar sri wijaya wisnuwardhana. Pada tahun 1264 ranggawuni menobatkan anaknya kertanegara sebaga raja. Wisnuwardhana wafat tahun 1268 di mandargiri dan dimakamkan di waleri ( candi jago).

Pemerintahan kertanegara (1268- 1292), diantara raja singasari yang pernah memimpin, kertanegaralah yang banyak peristiwanya. Pemerintahannya dibantu oleh mahamtri, menteri, kepala agama Buddha, seorang maha brahmana. Kertanegara bercita-cita mempunyai kekuasaan yang meliputi singasari dan seluruh Indonesia. Tokoh yang menentang cita-cita kertanegara adalah patih raganatha yang kemudiaan diganti oleh kebo tengah. Karena baiknya tata pemerintahannya maka kertanegara berhasil menguasai wilayah inodnesia timur. Untuk mengalahkan sriwijaya kertanegara lebih dulu bersahabat dahulu dengan malaka dan menguasai jambi (melayu) dan Bangka. Kertanegara merasa yakin keadaan di dalam sudah tentram, perdagangan internasional pun dapat di kuasai, maka ia mnendirikan sebuah patung yang sangat besar yang menggambarkan kertanegara sebagai jina ( Buddha) dan lazim disebut joko dolok. Sewaktu singasari mengalami kejayaan di luar negeri yakni di cina yang dipimpin oleh khubilai khan mengirimkan utusan ke singasari dengan maksud agar singasari tuduk kepada kaisar cina dan tiap tahun mengirimkan upeti. Tetapi ditolak akibatnay ia jatuh pula dari kekuasaannya. Dan dari dalam negeri sendiri, ternyata banyak wide yang mengadakan persekutuan dengan jayakatwang yang sudah lama ingin memberontak dan menggulingkan pemerintahan kertanegara. Singasari diserang dari dua arah yakni utara dan selatan. Akhirnya singasari yang dipimpin oleh raden wijaya menantu kertanegara itu mengalami kekalahan dan melarikan diri. Istana kerajaan di hancurkan pasukan kediri yang pada waktu itu kertanegara sedang melalsanakan upacara tantrayana yang akhirnya gugur dalam pertempuran. Kertanegara dimakamkan di candi jawi sebagai syiwa. Di singasari dinamakAn juga bharawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar